Selasa, 14 Oktober 2014

Definisi Kearifan Lokal


Kearifan lokal dalam bahasa asing sering dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan setempat (local knowledge) atau kecerdasan setempat (local genious). Kearifan lokal juga dapat dimaknai sebuah pemikiran tentang hidup. Pemikiran tersebut dilandasi nalar jernih, budi yang baik, dan memuat hal-hal positif. Kearifan lokal dapat diterjemahkan sebagai karya akal budi, perasaan mendalam, tabiat, bentuk perangai, dan anjuran untuk kemuliaan manusia. Penguasaan atas kearifan lokal akan mengusung jiwa mereka semakin berbudi luhur. Naritoom merumuskan local wisdom dengan definisi (Wagiran, 2010):
 Local wisdom is the knowledge that discovered or acquiredby lokal people through the accumulation of experiences in trials and integrated with the understanding of surrounding nature and culture. Local wisdom is dynamic by function of created local wisdom and connected to the global situation.
 Definisi kearifan lokal tersebut, paling tidak menyiratkan beberapa konsep,
 yaitu: (1) kearifan lokal adalah sebuah pengalaman panjang, yang diendapkan
 sebagai petunjuk perilaku seseorang; (2) kearifan lokal tidak lepas dari lingkungan pemiliknya; dan (3) kearifan lokal itu bersifat dinamis, lentur, terbuka, dan senantiasa menyesuaikan dengan zamannya. Konsep demikian juga sekaligus memberikan gambaran bahwa kearifan lokal selalu terkait dengan kehidupan manusia dan lingkungannya. Kearifan lokal muncul sebagai penjaga atau penyaring iklim global yang melanda kehidupan manusia. Kearifan adalah proses dan produk budaya manusia, dimanfaatkan untuk mempertahankan hidup.
 Kearifan lokal adalah bagian dari budaya. Kearifan lokal Jawa tentu bagian dari budaya Jawa, yang memiliki pandangan hidup tertentu. Berbagai hal tentang hidup manusia, akan memancarkan ratusan dan bahkan ribuan kearifan lokal. Lebih lanjut dikemukakan beberapa karakteristik dari local wisdom, adalah:
 a. Local wisdom appears to be simple, but often is elaborate, comprehensive,
 diverse;
 b. it is adapted to local, cultural, and environmental conditions;
 c. It is dynamic and flexible;
 d. It is tuned toneeds of local people;
 e. It corresponds with quality and quantity of available resources; and
 f. It copes well with changes.
 Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipertegas bahwa kearifan lokal merupakan sebuah budaya kontekstual. Kearifan selalu bersumber dari hidup manusia. Ketika hidup itu berubah, kearifan lokal pun akan berubah pula.


2 komentar:

  1. blog yang anda buat cukup baik tapi masi ada yang perlu di tambahkan lagi agar blog anda lebaih baik.
    trima kasih

    BalasHapus